Mengalami depresi bisa membuat seseorang merasa putus asa, sedih berlebihan, bahkan kehilangan semangat hidup. Tapi, gejala setiap orang bisa beda-beda, dari yang ringan sampai parah.
Kabar baiknya, psikiater siap membantu kamu dengan perawatan, pengobatan, dan pencegahan depresi. Jangan khawatir, sesi konseling ini menjaga privasimu dan bebas stigma.
Kadang-kadang, psikiater mungkin juga akan meresepkan antidepresan. Tapi, kapan sih waktu yang tepat untuk mulai minum obat ini?
Kapan Sebaiknya Mulai Minum Antidepresan?
- Gejala Depresi Sedang hingga Berat Penelitian menunjukkan bahwa antidepresan paling efektif untuk mereka yang mengalami depresi sedang hingga berat. Biasanya, dokter tidak langsung menyarankan antidepresan untuk depresi ringan atau yang belum terdiagnosis. Penggunaannya harus dengan pengawasan dan resep dokter.
- Terapi dengan Psikolog Tidak Membawa Perubahan Signifikan Kalau kamu sudah mencoba psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) tapi tidak merasakan perubahan yang signifikan, psikolog mungkin akan merekomendasikan konsultasi dengan psikiater. Jika perlu, psikiater akan menyarankan penggunaan antidepresan.
- Depresi Menghambat Kehidupan Sehari-hari Depresi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena perasaan putus asa, lelah, dan tidak bersemangat, hal-hal yang biasanya mudah jadi terasa sulit. Bahkan membersihkan rumah atau pergi kerja bisa jadi tantangan. Antidepresan bisa membantu mengurangi gejala ini supaya kamu bisa lebih mudah menjalani sesi konseling.
Selain itu, jika ada gejala berbahaya seperti keinginan untuk bunuh diri, antidepresan perlu segera diresepkan dokter.
Obat Antidepresan yang Umumnya Diresepkan
- Kalxetin 10 mg 10 Kapsul Kalxetin mengandung fluoxetine, termasuk dalam golongan SSRI. Obat ini bisa mengobati OCD, bulimia nervosa, dan gangguan disforik pramenstruasi.
- Sertraline 50 mg Tablet Sertraline adalah obat generik dari golongan SSRI. Obat ini menghambat reuptake serotonin, yang penting dalam mengatur mood, kepribadian, dan siklus tidur. Biasanya diresepkan untuk gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania.
- Sandepril 50 mg Tablet Sandepril mengandung maprotiline HCl, yang dikenal punya efek sedasi kuat. Digunakan untuk depresi berat, depresi minor, hingga insomnia.
- Fridep 50 mg 10 Tablet Fridep mengandung sertraline dari golongan SSRI. Digunakan untuk mengobati depresi dengan atau tanpa riwayat mania, serangan panik, OCD, PTSD, gangguan kecemasan sosial, hingga nyeri neuropatik.
- Depram 10 mg Tablet Depram mengandung Escitalopram oxalate dari golongan SSRI, yang bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin di otak. Biasanya diresepkan untuk gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan panik.
Cara Kerja Antidepresan
Antidepresan membantu mengurangi gejala depresi dengan meningkatkan level neurotransmitter di otak seperti serotonin dan noradrenalin. Tapi, perlu diingat bahwa antidepresan hanya mengurangi gejala, bukan menghilangkan penyebab depresi. Jadi, biasanya penggunaannya disertai dengan psikoterapi.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengonsumsi Antidepresan
- Jenis dan dosis antidepresan yang cocok berbeda untuk tiap pasien, jadi harus konsultasi dengan psikiater.
- Jangan berhenti minum antidepresan tanpa instruksi dokter, dosisnya biasanya dikurangi sedikit demi sedikit.
- Antidepresan bisa menyebabkan efek samping seperti peningkatan berat badan, rasa kantuk, dan perubahan hormon.
- Pengobatan antidepresan biasanya butuh waktu minimal enam bulan sampai depresi benar-benar teratasi.
- Dalam beberapa kasus, penggunaan antidepresan akan terus berlanjut untuk mencegah depresi kambuh lagi.
Itulah yang perlu kamu tahu tentang cara kerja, waktu konsumsi, dan informasi penting tentang antidepresan.