Mengapa Konsumsi Antibiotik Harus Sesuai Indikasi Medis? Wamenkes Menjelaskan

Mengapa Konsumsi Antibiotik Harus Sesuai Indikasi Medis? Wamenkes Menjelaskan

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan resistensi antimikroba, yang merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, data global menunjukkan bahwa resistensi antimikroba telah menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2019. Bahkan, jika tidak ada tindakan pengendalian yang efektif, diperkirakan akan terjadi 10 juta kematian per tahun pada 2050.

Prof. Dante mengungkapkan kekhawatiran atas situasi resistensi antimikroba di Indonesia, di mana lebih dari 400 ribu orang meninggal akibat sepsis, dengan 34 ribu di antaranya disebabkan oleh resistensi antimikroba. Data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) online menunjukkan bahwa 25 persen kematian akibat sepsis berasal dari pasien rawat inap pada tahun 2023, dengan Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah kasus tertinggi.

Untuk mengatasi masalah ini, Prof. Dante menekankan pentingnya pencegahan infeksi dan penggunaan antimikroba secara bijaksana melalui penatagunaan antimikroba. Kementerian Kesehatan aktif mempromosikan pengendalian resistensi antimikroba untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan dan regulator.

GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) merupakan inisiatif bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang penggunaan obat yang benar. Tujuan dari Gerakan ini adalah untuk meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih dan menggunakan obat dengan tepat.

Prof. Dante juga menyoroti pentingnya pendekatan One Health dan keterlibatan mitra, sektor swasta, dan masyarakat dalam memperkuat penggunaan antimikroba secara bijak di Indonesia. Perjuangan melawan resistensi antimikroba bukan hanya menjadi tantangan ilmiah atau medis, tetapi juga tanggung jawab bersama.

Dengan kerjasama yang kuat, kita dapat menjaga efektivitas penggunaan antimikroba secara bijaksana dan melindungi kesehatan generasi masa depan. Melalui upaya bersama, kita dapat mengatasi resistensi antimikroba dan menjaga kesehatan masyarakat Indonesia.