Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi latihan fisik yang diawasi dapat meningkatkan kualitas hidup lebih baik dibandingkan dengan pengobatan pada salah satu bentuk gagal jantung yang paling umum. Menurut pernyataan ilmiah bersama dari American Heart Association dan American College of Cardiology, latihan fisik terprogram aman dan efektif bagi banyak penderita gagal jantung. Bahkan, terapi ini terbukti memberikan peningkatan signifikan pada kapasitas latihan dan kualitas hidup, mengalahkan efektivitas beberapa obat.
Gagal jantung adalah kondisi degeneratif di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup ke seluruh tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh kekakuan otot jantung atau lemahnya kemampuan pompa jantung. Tujuan utama pengobatan adalah meredakan gejala seperti sesak napas dan kelelahan serta mencegah dampak buruk, termasuk:
- Penurunan kualitas hidup
- Kunjungan rumah sakit yang sering
- Penurunan kemandirian
- Biaya perawatan yang tinggi
- Risiko kematian yang meningkat
Lebih dari tiga juta orang di Amerika Serikat hidup dengan Heart Failure with Preserved Ejection Fraction (HFpEF), bentuk gagal jantung di mana jantung kaku dan tidak dapat mengisi darah dengan baik meskipun fungsi pompa tetap normal. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Dr. Vandana Sachdev, ketua komite penulisan pernyataan ilmiah, menyoroti bahwa prevalensi HFpEF terus meningkat karena penuaan populasi dan meningkatnya faktor risiko seperti obesitas dan diabetes tipe 2. “Pengelolaan yang lebih baik untuk pasien HFpEF merupakan kebutuhan mendesak,” ujarnya.