Secara umum, radiologi adalah sebuah proses untuk melihat bagian dalam tubuh manusia. Metodenya beragam, mulai dari sinar-X, zat radioaktif, medan magnet, hingga gelombang suara. Seorang radiolog akan menafsirkan gambar medis dan mengarahkan pengobatan sesuai dengan kondisi pasien.
Selain sinar-X, ada juga pemeriksaan radiologi lain seperti USG, fluoroskopi, PET scan, CT scan, dan MRI. Penyakit yang bisa dideteksi melalui radiologi antara lain penyakit paru-paru, epilepsi, penyakit jantung, gangguan kelenjar getah bening, masalah pada sendi dan tulang, gangguan pembuluh darah, masalah pada kelenjar tiroid, gangguan saluran pencernaan, infeksi, stroke, penyakit ginjal dan saluran kemih, serta kanker.
Radiologi tidak hanya digunakan untuk mendeteksi penyakit, tetapi juga untuk mengobati. Radiologi intervensi membantu dokter dalam memasang kateter atau instrumen bedah kecil. Beberapa contoh pengobatan dengan radiologi intervensi termasuk mengambil jaringan payudara dengan USG, kemoterapi melalui pembuluh darah arteri, kateterisasi pembuluh darah, angioplasti, pemasangan ring pembuluh darah, embolisasi untuk menghentikan perdarahan, embolisasi tumor untuk penyakit kanker, dan biopsi jarum pada paru-paru atau kelenjar tiroid.
Metode ini sangat menguntungkan bagi pasien karena tidak melibatkan tindakan operasi yang meninggalkan bekas irisan dan nyeri. Tujuannya adalah mengurangi rasa sakit, membantu pasien pulih lebih cepat, mengurangi waktu rawat inap, serta menekan biaya operasi dan anestesi.
Selain radiologi, medical check-up juga penting untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini. Jadi, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan radiologi atau medical check-up secara berkala untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda!