Kebiasaan merokok memang salah satu faktor risiko utama yang bisa menyebabkan kanker paru-paru, tapi jangan salah, bukan cuma perokok yang bisa terkena penyakit mematikan ini. Sally Hall, seorang wanita di Inggris, mengidap kanker paru stadium akhir meskipun dia tidak pernah merokok. Siapa sangka, ya?
Hall awalnya hanya mengeluhkan nyeri punggung, tanpa menyadari bahwa itu adalah gejala kanker paru-paru. “Saya tidak pernah merokok, jadi tidak pernah terpikir bahwa saya bisa terkena kanker paru-paru,” ucap Hall seperti dilansir oleh BBC.
Tapi, kenapa sih orang yang tidak merokok bisa terkena kanker paru-paru? Menurut spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi, Dr. Andhika Rachman, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru-paru. Salah satunya adalah mutasi gen seperti EGFR, ALK, dan ROS1, yang sering ditemukan pada orang yang tidak pernah merokok.
“Faktor genetik ini bisa memicu pertumbuhan sel kanker di paru-paru tanpa harus ada paparan tembakau,” ujar dr. Andhika saat dihubungi detikcom. Selain faktor genetik, polusi udara juga bisa jadi penyebab kanker paru-paru pada non-perokok. Partikel halus (PM 2.5) dalam udara dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, terutama di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi.
Selain itu, paparan asbes dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan kanker paru-paru. Khususnya jenis mesothelioma, yang erat kaitannya dengan kanker paru-paru. Jika ada riwayat keluarga yang terkena kanker paru-paru, meskipun tanpa faktor risiko lain seperti merokok, juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
Adenokarsinoma adalah jenis kanker paru-paru yang paling sering diidap oleh non-perokok. Jenis kanker paru ini termasuk dalam kelompok non-small cell lung cancer (NSCLC) dan berkembang lebih lambat dibandingkan jenis kanker lainnya. Biasanya adenokarsinoma berkembang di bagian luar paru-paru dan seringkali tidak menunjukkan gejala sampai stadium lanjut atau stadium 4.
Pada stadium lanjut, kanker bisa menyebar ke organ lain seperti hati, otak, atau tulang, sehingga gejalanya mungkin terlambat disadari. “Adenokarsinoma bisa menyebar ke organ lain, terutama jika tidak terdeteksi dini,” ujar dr. Andhika.
Jadi, meskipun Anda bukan perokok, tetaplah waspada terhadap gejala-gejala yang mungkin timbul. Kesehatan adalah hal yang sangat berharga, jadi jangan abaikan tanda-tanda yang muncul pada tubuh Anda. Semoga informasi ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan risiko kanker paru-paru pada non-perokok. Ayo, jaga kesehatan!