Diabetes sering kali baru terdeteksi saat sudah parah, lho. Jadi, kalau kadar gula darah kamu udah melambung tinggi dan berlangsung lama, bisa jadi itu tanda diabetes yang parah. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kamu bisa dianggap menderita diabetes jika kadar gula darah sewaktu melebihi 200 mg/dL, kadar gula darah puasa di atas 126 mg/dL, atau kadar gula darah 2 jam setelah makan lebih dari 200 mg/dL.
Menurut Very Well Health, gejala diabetes yang sudah parah biasanya muncul saat kamu mengalami hiperglikemia dalam waktu yang lama. Gejalanya bisa berupa sakit perut karena komplikasi seperti gastroparesis dan ketoasidosis diabetik. Gastroparesis terjadi karena hiperglikemia merusak saraf di lambung, sedangkan ketoasidosis diabetik adalah keadaan darurat yang harus segera ditangani.
Penurunan berat badan tanpa disengaja juga bisa menjadi tanda diabetes yang parah, terutama jika kamu merasakan haus ekstrem dan sering buang air kecil. Anak-anak yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 seringkali mengalami penurunan berat badan sebelum diagnosis, karena tubuh mereka tidak bisa menggunakan gula sebagai bahan bakar.
Mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada tangan dan kaki juga bisa terjadi sebagai gejala diabetes yang parah. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada saraf ekstremitas akibat kadar gula darah yang tinggi, yang dikenal sebagai neuropati perifer.
Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik juga bisa terjadi pada penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2. Gejala sindrom ini meliputi haus ekstrem, kebingungan, demam tinggi, dan kelemahan otot atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
Jadi, jangan anggap enteng gejala-gejala ini ya. Kalau kamu merasakan hal-hal tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kesehatan itu penting, jadi jangan sampai diabetes merajalela tanpa kamu sadari. Ayo jaga diri dan hidup sehat!